Sabtu, 06 April 2019

UAS Manajemen Kurikulum dan Penelitian



UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
PROGRAM PASCASARJANA
Ujian Akhir Semester
Sifat                : Take Home Exam
Dosen              : Prof. Dr. Hj. Mulyani Sumantri, M.Sc
                          Dr. Hj. Ida Tejawiani, MM

Petunjuk : Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan sistematis
Anda diminta untuk mengobservasi dan menganalisis suatu lembaga pendidikan atau suatu program pendidikan. Untuk melengkapi data dapat dilakukan melalui wawancara dengan kepala sekolah/pimpinan lembaga.
Soal:
1.      a. Kemukakan konsep dan tujuan manajemen di lembaga tersebut;
b. Bagaimana kurikulum direncanakan dan diimplementasikan di lembaga tersebut?
c. Siapa yang dilibatkan dalam perencanaan dan implementasinya?

2.      Uraikan bagaimana kepala sekolah dan (wakasek Urusan Kurikulum) melakukan manajemen kurikulum di lembaga tersebut
a.       Apakah syarat-syarat manajemen kurikulum?
b.      Apakah syarat-syarat tersebut dipenuhi pada lembaga tersebut?
c.       Apa kelebihan dan kelemahan manajemen kurikulumnya?

3.      a. Menurut anda bagaimana seharusnya penilaian hasil belajar dilakukan?
b. Bagaiamanakah lembaga tersebut dalam melaksanakan penilaian hasil belajar?

4.      a. Bagaimanakah sebaiknya memanfaatkan hasil penilaian tersebut untuk meningkatkan mutu pembelajaran?
b. Bagaimana seharusnya melakukan manajemen kurikulum dan manajemen penilaian 
    dan bagaimana pelaksanaannya di lembaga tersebut?




JAWABAN
1.      a. Kemukakan konsep dan tujuan manajemen di lembaga tersebut;
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Sedangkan Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas evaluasi, dan sistem informasi sekolah/madrasah.
Oleh karena itu di dalam konsep manajemen menekankan adanya kerjasama antar unsur dalam organisasi diantaranya men (tenaga kerja manusia). Di SMP Al-Munawwar sudah memenuhi kriteria dalam tenaga kerja kepemimpinan dan begitu pula dalam tenaga kerja operasional yang rata-rata lulusan S1 namun banyak yang tidak setara dengan apa yang di kerjakannya dan juga tenaga operasionalnya masih banyak kekurangannya diantaranya masih banyak tenaga operasional yang bercabang-cabang di instansi lain juga ada pula yang bekerja di pemerintahan desa setempat.
Pembiayaan Money di SMP Al-Munawwar belum baik dan stabil, disamping masih dalam tahap pengajuan untuk mendapatkan dana bantuan dari pemerintah juga baru 3 tahun berdirinya sekolah ini yang awalnya itu MTs, namun atas pertimbangan semua belah pihak, akhirinya pada tahun 2016 di gantilah menjadi SMP Al-Munawwar dan sekolah ini menggratiskan siswa-siswinya sampai saat ini, dan semua biaya itu di tanggung oleh Yayasan, dan pada tahun 2019 sekolah ini akan mendapatkan dana bantuan yang pertamakalinya dari pusat.
Cara-cara Methods yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan diantaranya memaksimalkan tenaga operasional walaupun sarana prasarana kurang memadai juga pembiayaan yang belum baik, namun tidak menjadi halangan untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan, karena selain dari pada di bantu oleh ketua yayasan, wakasek, kepala sekolah juga di bantu oleh bidang kurikulum dan stakeholder lainya, sehingga manajemen di SMP Al-Munawwar cukup baik di dalam pengelolaannya, walaupun banyak tenaga kependidikan di SMP Al-Munawwar mempunyai kesibukan di luar pendidikan, namun tidak menjadi halangan untuk selalu bisa memajukan sekolah SMP Al-Munawwar.
Adanya usaha memanfaatkan sumber-sumber yang dimiliki organisasi  dan adanya tujuan yang jelas dalam organisasi.

b. Bagaimana kurikulum direncanakan dan diimplementasikan di lembaga tersebut?
Proses penelitian di lapangan yang tidak terlalu berjalan dengan mulus dan tidak mudah karena berbagai faktor, data di bawah ini tentunya sudah melalui berbagai rangkaian
Perncanaan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dalam melakukan perencanaan kurikulum adalah dengan melihat serta mempelajari panduan penyusunan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Selanjutnya pihak sekolah mengadakan pertemuan dewan guru sekaligus melakukan pembentukan tim pengembang kurikulum. Pembentukan tim pengembang kurikulum dilakukan setiap awal tahun ajaran, diawal semester. Tim pengembang kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan kinerja mereka berdasarkan penilaian dari kepala sekolah. Apabila penilaiannya bagus maka kemungkinan akan dipertahankan dan apabila buruk maka akan di pertimbangkan kembali, dan selama ini baru dua kali pergantian tim pengembang kurikulum sejak 2016.
Tim pengembang kurikulum juga bertugas untuk mengembangkan juga melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru untuk dilaksanankan ditahun pelajaran berikutnya, hambatan dalam perencanaan kurikulum adalah kekurang pahaman guru dalam mengintrepetasikan kurikulum sesuai pedoman-pedoman dari pemerintah. Usaha sekolah untuk mengatasi hambatan dalam perencanaan kurikulum dengan bertanya kepada KKG masing-masing. Juga penerapan kurikulum di SMP Al-Munawar ini belum sepenuhnya menggunakan Kurikulum 2013 (K-13) melainkan sebagian kelas masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) antara lain kelas 9 dan 8 masih menggunakan KTSP, hanya kelas 7 saat ini yang sudah menerapkan kurikulum 2013, kekurangan dari pada tim pengembang kurikulum ini belum adanya bukti fisik organigram juga belum adanya SK dari kepala sekolah terhadak tim pengembang kurikulum.

c. Siapa yang dilibatkan dalam perencanaan dan implementasinya?
Selain dari pada adanya pembentukan tim pengembangan kurikulum yang ditunjuk oleh kepala sekolah langsung, namun perencanaa dan implementasi ini juga melibatkan stakeholder di sekolah diantaranya sebelum di implementasikan adanya perencanaan dari kepala sekolah dan mengadakan pertemuan kepada semua dewan guru, lalu dibentuklah tim pengembang kurikulum oleh kepala sekolah yang sepakati oleh semua pihak di sekolah, karena tanpa adanya dukungan dari dewan guru beserta perangkat lainnya maka tidak akan terlaksananya rencana dan implementasi kurikulum di SMP Al-Munawwar.

2.      Uraikan bagaimana kepala sekolah dan (Wakasek Urusan Kurikulum) melakukan manajemen kurikulum di lembaga tersebut.
Selalu menciptakan hubungan yang baik, serta mapu mempertahankan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik. Juga meyakinkan kepada guru-gurunya dan memberikan kebebasan untuk merancang program mereka sendiri tentang pembelajaran dan pengambilan keputusan secara mandiri.
a.      Apakah syarat-syarat manajemen kurikulum?
Diantaranya:
1)      Memahami sebaik-baiknya mulai dari tujuan sampai pada gari-garis besar pembelajaran
2)      Memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi penyusunan pelaksanaan kurikulum diantaranya; jumlah hari masuk sekolah dalam setahun, waktu belajar yang dimulai dari pukul 07.00 s/d 13.00, jumlah murid paling sedikit 20 atau 35, jumlah dan keadaan guru.
3)      Melakukan pembagian tugas mengajar terhadap guru-guru.
4)      Penyusunan jadwal pembelajaran
5)      Mengadakan evaluasi baik semester atau setiap akhir tahunajaran sesuai dengan program evaluasi
6)      Mengadakan bimbingan dan penyuluhan
7)      Membuat laporan




b.      Apakah syarat-syarat tersebut dipenuhi pada lembaga tersebut?
Hanya sebagian saja syarat yang terpenuhi dalam manajemen kurikulum di SMP Al-Munawwar, diantanyanya masih banyak kekurang pahaman terhadap pelaksanaan dan tujuan pembelajaran, waktu belajar masih belum optimal, pembagian tugas mengajar tehadap guru juga masih belum cukup baik karena banyak guru mengajar bukan pada tempatnya dan banyak guru yang bercabang-cabang maksudnya mempunyai pekerjaan lain di luar sekolah, mengakibatkan kurang efektifnya pembelajaran di sekolah dampaknya masih banyak siswa yang sering bolos sekolah, sejauh ini jadwal pelajaran cukup baik dan semua dewan guru melaksanakan dengan baik sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan namun masih banyak dewan guru yang tidak masuk juga dengan berbagai alasan lainnya, evaluasi terkadang di laksanakan terkadang tidak,

c.       Apa kelebihan dan kelemahan manajemen kurikulumnya?
1)      Kelebihan Manajemen Kurikulum
-          Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
-          Menciptakan kepribadian yang baik
-          Mampu memberikan pelayana yang baik terhadap perbedaan individu siswa, karena setiap siswa mempunyai perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus di hargai dan dilayani dengan baik.
-          Mempersiapkan siswa untuk studi ke jenjang yang lebih tinggi atau sudah siap hidup dalam lingkungan masyarakat seandainya tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
-          Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
-          Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
-          Meningkatkann tanggung jawab sekolah kepada orang tua, sekolah,dan pemerintah tentang mutu sekolah.
-          Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah dalam mencapai mutu pendidikan yang diharapkan.
2) Kekurangan Manajemen Kurikulum
-          Menitikberatkan pada pencapaian target kompeetensidaripada penguasaan materi.
-          Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia.
-          Memberikan kebebasab yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan dilapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

3.      a. Menurut anda bagaimana seharusnya penilaian hasil belajar dilakukan?
Penilaian pendidikan adalah suatu proses pengumpulan data, untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik, diantaranya penilaian hasil belajar, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Setiap satuan pendidikan selan dari pada melakaukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil belajar sebagai upaya terlaksana proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Penilaian dapat dilakukan melalu ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk.

b. Bagaiamanakah lembaga tersebut dalam melaksanakan penilaian hasil belajar?
Penilaian hasil belajar di SMP AL-Munawwar untuk menentukan pencapaian hasil belajar peseta didik diantara dengan melaksanakan ulangan harian, ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai dan mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih, bentuk ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik, perbuatan, tugas, pekerjaan rumah (PR) dan produk. Penilaian tengah semester (PTS), ulangan tengah semester ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran, cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut, bentuk ulangan tengah semester selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik, perbuatan. Penilaian akhir semester (PAS), ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap, ulangan akhir semester berbentuk tes tulisan  penilaian praktek baik umum maupun agama, penilaian hafalan surat-surat pendek (tahfidz).

4.      a. Bagaimanakah sebaiknya memanfaatkan hasil penilaian tersebut untuk meningkatkan mutu pembelajaran?
Dapat dikatakan bahwa hasil ulangan bisa digunakan sebagai bahan perbaikan pembelajaran. Paling tidak, ada dua hal yang dapat diperbaiki, yakni: (1) substansi atau materi pembelajaran, dan (2) strategi pembelajaran. Dengan ulangan, dapat diketahui materi atau kompetensi yang belum dikuasai siswa. Dari sini guru memperoleh gambaran, materi mana yang harus ditambahkan atau mendapat perhatian lebih dan materi mana yang sudah cukup memadai. Selain itu, dengan ulangan juga dapat diketahui butir-butir soal pada tingkat kognitif apa yang sebagian besar siswa tidak mampu menjawab dengan benar. Dari sini, guru mendapat gambaran bahwa strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat kognitif soal yang diberikan ke siswa. Misal, bila soalnya sebagian besar pada tingkatan HOT maka pembelajarannya juga harus mampu mendorong siswa untuk membiasakan berpenalaran tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat DiRanna, et al. (2008) yang mengatakan bahwa ada mata rantai yang tidak dapat dipisahkan antara tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Bila tujuan pembelajaran juga untuk menghasilkan lulusan yang kreatif, maka pembelajarannya harus kreatif, dan penilaiannya juga menggunakan soal-soal yang memiliki HOT.

b. Bagaimana seharusnya melakukan manajemen kurikulum dan manajemen penilaian  dan bagaimana pelaksanaannya di lembaga tersebut?
Pelaksanaan manajemen kurikulum di SMP Al-Munawwar tidak terlepas dari hubungan baik kepala sekolah terhadap guru-gurunya, juga melihat dari produktivitas,  bagaimana peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran manajemen kurikulum. Pelaksanaan kurikulum dengan cara domokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum. Adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat, dan mengarahkan visi,  misi dan tujuan yang sudah di tetapkan dalam kurikulum.



DOKUMENTASI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tiga Tipologi Orang dan Cara Terbaik Menyikapinya

KHUTBAH Khutbah Jumat: Tiga Tipologi Orang dan Cara Terbaik Menyikapinya Khutbah I اَلْحَمْدُ للهِ اَلْحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُل...