UNIVERSITAS
ISLAM NUSANTARA
PROGRAM
PASCASARJANA
Ujian
Akhir Semester
Mata
Kuliah : Manajemen Kurikulum danPenelitian
Sifat
: Take Home Exam
Dosen : Prof. Dr. Hj. Mulyani Sumantri,
M.Sc
Dr. Hj. Ida Tejawiani, MM
Petunjuk
: Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan sistematis
Anda diminta untuk mengobservasi dan
menganalisis suatu lembaga pendidikan atau suatu program pendidikan. Untuk
melengkapi data dapat dilakukan melalui wawancara dengan kepala
sekolah/pimpinan lembaga.
Soal:
1. a.
Kemukakan konsep dan tujuan manajemen di lembaga tersebut;
b.
Bagaimana kurikulum direncanakan dan diimplementasikan di lembaga tersebut?
c.
Siapa yang dilibatkan dalam perencanaan dan implementasinya?
2. Uraikan
bagaimana kepala sekolah dan (wakasek Urusan Kurikulum) melakukan manajemen
kurikulum di lembaga tersebut
a.
Apakah syarat-syarat manajemen kurikulum?
b.
Apakah syarat-syarat tersebut dipenuhi
pada lembaga tersebut?
c.
Apa kelebihan dan kelemahan manajemen
kurikulumnya?
3. a.
Menurut anda bagaimana seharusnya penilaian hasil belajar dilakukan?
b.
Bagaiamanakah lembaga tersebut dalam melaksanakan penilaian hasil belajar?
4. a.
Bagaimanakah sebaiknya memanfaatkan hasil penilaian tersebut untuk meningkatkan
mutu pembelajaran?
b.
Bagaimana seharusnya melakukan manajemen kurikulum dan manajemen penilaian
dan bagaimana pelaksanaannya di lembaga
tersebut?
JAWABAN
1. a. Kemukakan konsep dan tujuan
manajemen di lembaga tersebut;
Manajemen dalam
arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
(P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Sedangkan Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah
meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan sekolah/madrasah,
kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas evaluasi, dan sistem informasi
sekolah/madrasah.
Oleh karena itu di
dalam konsep manajemen menekankan adanya kerjasama antar unsur dalam organisasi
diantaranya men (tenaga kerja
manusia). Di SMP Al-Munawwar sudah memenuhi kriteria dalam tenaga kerja
kepemimpinan dan begitu pula dalam tenaga kerja operasional yang rata-rata
lulusan S1 namun banyak yang tidak setara dengan apa yang di kerjakannya dan
juga tenaga operasionalnya masih banyak kekurangannya diantaranya masih banyak tenaga
operasional yang bercabang-cabang di instansi lain juga ada pula yang bekerja
di pemerintahan desa setempat.
Pembiayaan Money di SMP Al-Munawwar belum baik dan
stabil, disamping masih dalam tahap pengajuan untuk mendapatkan dana bantuan
dari pemerintah juga baru 3 tahun berdirinya sekolah ini yang awalnya itu MTs,
namun atas pertimbangan semua belah pihak, akhirinya pada tahun 2016 di
gantilah menjadi SMP Al-Munawwar dan sekolah ini menggratiskan siswa-siswinya
sampai saat ini, dan semua biaya itu di tanggung oleh Yayasan, dan pada tahun
2019 sekolah ini akan mendapatkan dana bantuan yang pertamakalinya dari pusat.
Cara-cara Methods yang dipergunakan dalam usaha
untuk mencapai tujuan diantaranya memaksimalkan tenaga operasional walaupun
sarana prasarana kurang memadai juga pembiayaan yang belum baik, namun tidak
menjadi halangan untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan, karena selain
dari pada di bantu oleh ketua yayasan, wakasek, kepala sekolah juga di bantu
oleh bidang kurikulum dan stakeholder lainya, sehingga manajemen di SMP
Al-Munawwar cukup baik di dalam pengelolaannya, walaupun banyak tenaga
kependidikan di SMP Al-Munawwar mempunyai kesibukan di luar pendidikan, namun
tidak menjadi halangan untuk selalu bisa memajukan sekolah SMP Al-Munawwar.
Adanya usaha
memanfaatkan sumber-sumber yang dimiliki organisasi dan adanya tujuan yang jelas dalam
organisasi.
b.
Bagaimana kurikulum direncanakan dan diimplementasikan di lembaga tersebut?
Proses penelitian
di lapangan yang tidak terlalu berjalan dengan mulus dan tidak mudah karena
berbagai faktor, data di bawah ini tentunya sudah melalui berbagai rangkaian
Perncanaan
kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dalam melakukan perencanaan kurikulum
adalah dengan melihat serta mempelajari panduan penyusunan kurikulum yang telah
ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Selanjutnya pihak sekolah
mengadakan pertemuan dewan guru sekaligus melakukan pembentukan tim pengembang
kurikulum. Pembentukan tim pengembang kurikulum dilakukan setiap awal tahun
ajaran, diawal semester. Tim pengembang kurikulum mengalami perubahan sesuai
dengan kinerja mereka berdasarkan penilaian dari kepala sekolah. Apabila
penilaiannya bagus maka kemungkinan akan dipertahankan dan apabila buruk maka
akan di pertimbangkan kembali, dan selama ini baru dua kali pergantian tim
pengembang kurikulum sejak 2016.
Tim pengembang
kurikulum juga bertugas untuk mengembangkan juga melakukan evaluasi terhadap
perencanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru untuk dilaksanankan
ditahun pelajaran berikutnya, hambatan dalam perencanaan kurikulum adalah
kekurang pahaman guru dalam mengintrepetasikan kurikulum sesuai pedoman-pedoman
dari pemerintah. Usaha sekolah untuk mengatasi hambatan dalam perencanaan kurikulum
dengan bertanya kepada KKG masing-masing. Juga penerapan kurikulum di SMP
Al-Munawar ini belum sepenuhnya menggunakan Kurikulum 2013 (K-13) melainkan
sebagian kelas masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
antara lain kelas 9 dan 8 masih menggunakan KTSP, hanya kelas 7 saat ini yang
sudah menerapkan kurikulum 2013, kekurangan dari pada tim pengembang kurikulum
ini belum adanya bukti fisik organigram juga belum adanya SK dari kepala
sekolah terhadak tim pengembang kurikulum.
c. Siapa yang dilibatkan dalam
perencanaan dan implementasinya?
Selain dari pada adanya pembentukan tim pengembangan
kurikulum yang ditunjuk oleh kepala sekolah langsung, namun perencanaa dan
implementasi ini juga melibatkan stakeholder di sekolah diantaranya sebelum di
implementasikan adanya perencanaan dari kepala sekolah dan mengadakan pertemuan
kepada semua dewan guru, lalu dibentuklah tim pengembang kurikulum oleh kepala
sekolah yang sepakati oleh semua pihak di sekolah, karena tanpa adanya dukungan
dari dewan guru beserta perangkat lainnya maka tidak akan terlaksananya rencana
dan implementasi kurikulum di SMP Al-Munawwar.
2.
Uraikan
bagaimana kepala sekolah dan (Wakasek Urusan Kurikulum) melakukan manajemen
kurikulum di lembaga tersebut.
Selalu menciptakan hubungan yang baik, serta mapu
mempertahankan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik. Juga meyakinkan
kepada guru-gurunya dan memberikan kebebasan untuk merancang program mereka
sendiri tentang pembelajaran dan pengambilan keputusan secara mandiri.
a.
Apakah
syarat-syarat manajemen kurikulum?
Diantaranya:
1) Memahami
sebaik-baiknya mulai dari tujuan sampai pada gari-garis besar pembelajaran
2) Memperhatikan
hal-hal yang mempengaruhi penyusunan pelaksanaan kurikulum diantaranya; jumlah
hari masuk sekolah dalam setahun, waktu belajar yang dimulai dari pukul 07.00
s/d 13.00, jumlah murid paling sedikit 20 atau 35, jumlah dan keadaan guru.
3) Melakukan
pembagian tugas mengajar terhadap guru-guru.
4) Penyusunan
jadwal pembelajaran
5) Mengadakan
evaluasi baik semester atau setiap akhir tahunajaran sesuai dengan program
evaluasi
6) Mengadakan
bimbingan dan penyuluhan
7) Membuat
laporan
b. Apakah syarat-syarat tersebut
dipenuhi pada lembaga tersebut?
Hanya
sebagian saja syarat yang terpenuhi dalam manajemen kurikulum di SMP Al-Munawwar,
diantanyanya masih banyak kekurang pahaman terhadap pelaksanaan dan tujuan
pembelajaran, waktu belajar masih belum optimal, pembagian tugas mengajar
tehadap guru juga masih belum cukup baik karena banyak guru mengajar bukan pada
tempatnya dan banyak guru yang bercabang-cabang maksudnya mempunyai pekerjaan
lain di luar sekolah, mengakibatkan kurang efektifnya pembelajaran di sekolah
dampaknya masih banyak siswa yang sering bolos sekolah, sejauh ini jadwal
pelajaran cukup baik dan semua dewan guru melaksanakan dengan baik sesuai
dengan jadwal yang sudah di tentukan namun masih banyak dewan guru yang tidak
masuk juga dengan berbagai alasan lainnya, evaluasi terkadang di laksanakan
terkadang tidak,
c. Apa kelebihan dan kelemahan manajemen
kurikulumnya?
1) Kelebihan
Manajemen Kurikulum
-
Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan,
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
-
Menciptakan kepribadian yang baik
-
Mampu memberikan pelayana yang baik
terhadap perbedaan individu siswa, karena setiap siswa mempunyai perbedaan,
baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus di hargai dan dilayani dengan
baik.
-
Mempersiapkan siswa untuk studi ke jenjang
yang lebih tinggi atau sudah siap hidup dalam lingkungan masyarakat seandainya
tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
-
Meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia.
-
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan
bersama.
-
Meningkatkann tanggung jawab sekolah
kepada orang tua, sekolah,dan pemerintah tentang mutu sekolah.
-
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar
sekolah dalam mencapai mutu pendidikan yang diharapkan.
2) Kekurangan Manajemen Kurikulum
-
Menitikberatkan
pada pencapaian target kompeetensidaripada penguasaan materi.
-
Mengakomodasikan
keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia.
-
Memberikan
kebebasab yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan dilapangan untuk
mengembangkan dan melaksanakan program-program pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan.
3. a. Menurut anda bagaimana seharusnya
penilaian hasil belajar dilakukan?
Penilaian
pendidikan adalah suatu proses pengumpulan data, untuk menentukan pencapaian
hasil belajar peserta didik, diantaranya penilaian hasil belajar, penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh
pemerintah. Setiap satuan pendidikan selan dari pada melakaukan perencanaan dan
proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil belajar sebagai upaya
terlaksana proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Penilaian
dapat dilakukan melalu ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR),
proyek, pengamatan dan produk.
b. Bagaiamanakah lembaga tersebut
dalam melaksanakan penilaian hasil belajar?
Penilaian
hasil belajar di SMP AL-Munawwar untuk menentukan pencapaian hasil belajar
peseta didik diantara dengan melaksanakan ulangan harian, ulangan harian
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai
dan mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar
(KD) atau lebih, bentuk ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik, perbuatan, tugas, pekerjaan rumah (PR) dan produk. Penilaian tengah
semester (PTS), ulangan tengah semester ini merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran, cakupan ulangan tengah semester
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut, bentuk ulangan tengah semester selain tertulis dapat juga secara
lisan, praktik, perbuatan. Penilaian akhir semester (PAS), ulangan akhir
semester adalah kegiatan yang dilakukan pendidik di akhir semester genap untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap, ulangan
akhir semester berbentuk tes tulisan penilaian
praktek baik umum maupun agama, penilaian hafalan surat-surat pendek (tahfidz).
4.
a.
Bagaimanakah sebaiknya memanfaatkan hasil penilaian tersebut untuk meningkatkan
mutu pembelajaran?
Dapat dikatakan bahwa
hasil ulangan bisa digunakan sebagai bahan perbaikan pembelajaran. Paling
tidak, ada dua hal yang dapat diperbaiki, yakni: (1) substansi atau materi
pembelajaran, dan (2) strategi pembelajaran. Dengan ulangan, dapat diketahui
materi atau kompetensi yang belum dikuasai siswa. Dari sini guru memperoleh
gambaran, materi mana yang harus ditambahkan atau mendapat perhatian lebih dan
materi mana yang sudah cukup memadai. Selain itu, dengan ulangan juga dapat
diketahui butir-butir soal pada tingkat kognitif apa yang sebagian besar siswa
tidak mampu menjawab dengan benar. Dari sini, guru mendapat gambaran bahwa
strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat kognitif soal yang
diberikan ke siswa. Misal, bila soalnya sebagian besar pada tingkatan HOT maka
pembelajarannya juga harus mampu mendorong siswa untuk membiasakan berpenalaran
tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat DiRanna, et al. (2008) yang mengatakan
bahwa ada mata rantai yang tidak dapat dipisahkan antara tujuan pembelajaran,
proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Bila tujuan pembelajaran
juga untuk menghasilkan lulusan yang kreatif, maka pembelajarannya harus
kreatif, dan penilaiannya juga menggunakan soal-soal yang memiliki HOT.
b. Bagaimana seharusnya melakukan
manajemen kurikulum dan manajemen penilaian
dan bagaimana pelaksanaannya di lembaga tersebut?
Pelaksanaan
manajemen kurikulum di SMP Al-Munawwar tidak terlepas dari hubungan baik kepala
sekolah terhadap guru-gurunya, juga melihat dari produktivitas, bagaimana peserta didik dapat mencapai hasil
belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran manajemen
kurikulum. Pelaksanaan kurikulum dengan cara domokrasi yang
menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya
dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan
kurikulum. Adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat,
dan mengarahkan visi, misi dan tujuan
yang sudah di tetapkan dalam kurikulum.
DOKUMENTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar